Jumat, 18 November 2011

Cinta Untuk CeeCee

Pernahkah membayangkan apa yang dihadapi anak-anak dengan ibu tidak waras?

Itu yang terjadi pada Cecilia Rose atau CeeCee. Usianya baru 12 tahun, tapi dia sudah mengalami kehidupan yang buruk karena ibunya mengalami gangguan jiwa. Setiap hari ibunya memakai gaun, bermake-up tebal, dan berjalan-jalan ke sekeliling kota dengan tiara yang ia menangi ketika menjadi Vidalia Onion Queen tahun 1951.

Hal itu membuat CeeCee malu setengah mati. Karena semua orang jadi membicarakan dirinya. Bahkan teman-teman di sekolahnya menertawakan dia, dan menggunjingnya di belakang. Setiap hari, CeeCee mesti berhadapan dengan tingkah ibunya yang semakin buruk, sedangkan ayahnya tak pernah ada di sampingnya untuk membantu. Sang ayah malah melarikan diri dan larut dalam pekerjaannya di kota lain. Satu-satunya yang menjadi teman CeeCee adalah Mrs. Odell, wanita tua berusia 80-an yang menjadi tetangganya seumur hidup CeeCee.

Suatu hari, Momma mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Hidup CeeCee berubah, sang ayah tidak mau mengasuhnya, dan memilih mengirimnya untuk tinggal di Savanah bersama Nenek-Bibi dari ibu CeeCee. Semakin bencilah dirinya terhadap ayahnya. Bahkan ketika akhirnya dia setuju untuk ikut dengan sang Bibi, CeeCee memutuskan bahwa pada hari itu dia resmi menjadi yatim piatu.

Namun ternyata kehidupan CeeCee dengan Bibi Tootie tidaklah semenyedihkan perkiraannya. Bibi Tootie wanita yang nyentrik namun baik hati, memiliki rumah yang sangat megah dengan taman-taman yang indah. Bibi Tootie juga memiliki seorang pengurus rumah yang tegas bernama Oletta, positifnya Oletta adalah ahli masak yang sangat terampil hingga segala yang disentuh oleh tangannya selalu saja lezat. Selain itu, di rumah Bibi Tootie, CeeCee juga berkenalan dengan tetangga-tetangga yang memiliki berbagai sifat.


Salah satu tetangga, Mrs. Goodpepper, memiliki penampilan yang sangat menarik. Walau dia sudah tua, tapi dia selalu terlihat muda. Mrs. Goodpepper juga baik hati, dia mengundang CeeCee untuk melihat perpustakaannya yang berisi banyak sekali buku. Ketika akhirnya CeeCee berkunjung ke rumah Mrs. Goodpepper, ada sesuatu dari wanita itu yang membuat CeeCee takut dan membuatnya teringat pada Momma. Namun Mrs. Goodpepper ternyata senang sekali becerita...

Kehidupan CeeCee kian baik. Dia berkenalan dengan saudaranya yang lain. Dia melihat apa arti persahabatan. Dia melihat apa arti pengorbanan. Dan dia melihat apa arti bertahan hidup.

Dari wanita-wanita tua di sekililingnya, dia sadar bahwa sudah saatnya dia melupakan kejadian-kejadian buruk mengenai Momma dan membuka lembaran kehidupan yang baru.

Buku ini membawa kita mengikuti perkembangan kehidupan Ceecee. Cerita yang disuguhkan juga bolak-balik dari masa CeeCee tinggal dengan sang Bibi ke masa di mana dia tinggal berduaan dengan Momma. Namun sayang, tidak seperti harapanku ketika membaca tagline di atas, mengenai seorang anak yang berjuang menghadapi ibu yang mengalami gangguan jiwa. Aku lebih berharap buku ini berisi hubungan CeeCee dengan sang ibu. Tapi buku ini cukup bagus dan menghibur, terutama keluguan-keluguan CeeCee yang bikin kita pingin cemal-cemil pipinya. Dan aku juga suka dengan pertemanan Bibi Tootie dengan wanita-wanita di sekitarnya... :D

Ada satu kalimat yang aku suka di akhir buku:

"Cara kita bertahan dari rasa sakit dalam hiduplah yang memberi kita kekuatan dan kecantikan."

Judul: Cinta Untuk Ceecee
Judul Asli: Saving CeeCee Honeycutt
Penulis: Beth Hoffman
Penerjemah Tisa Anggriani
Penerbit: Bentang Pustaka
ISBN: 9786028811477

2 komentar :

  1. ga kok, justru kusangka awalnya bikin nyesek, pas baca ternyata hepi hepi aja si CeeCee-nya :D

    BalasHapus