Senin, 26 Maret 2012

(BBI: Buku Anak) Menguak Rahasia Suaka


Judul: Fablehaven #1 : Secret Sanctuary
Judul Asli: Suaka Rahasia
Penulis: Brandon Mull
Penerbit: Mizan Fantasi
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Suhindrati a. Shinta
Penyelaras Aksara: Alfiyan
ISBN: 978-979-433-591-8



Buku ini hadiah dari Secret Santa BBI :D
Terima kasih Kak Ine :-*

Kendra dan Seth dititipkan ke nenek-kakek Sorensen, lantaran orangtuanya harus berlibur ke Skandinavia. Liburan wajib ini sudah diatur oleh kakek-nenek Larsen sebelum mereka meninggal. Hanya saja dalam aturan itu kakek-nenek Larsen hanya mewajibkan liburan ini untuk anak-anak mereka dan pasangannya.

Lalu ketika Kendra dan Seth dititipkan di kediaman kakek-nenek Sorensen, mereka hanya bertemu dengan si kakek, katanya nenek mereka sedang mengunjungi kerabat yang sakit. Jadinya mereka tak bisa bertemu dengan sang nenek sampai entah kapan waktunya. Kakek Sorensen menempatkan Seth dan Kendra di loteng yang penuh dengan barang-barang menyenangkan agar membuat mereka betah di sana. Hanya saja, Kakek Sorensen menegaskan banyak sekali peraturan: mereka tidak boleh merusak mainan, tidak boleh memasuki lumbung, tidak boleh masuk hutan. Alasannya sih karena di hutan lagi kena wabah penyakit Lyme yang disebabkan oleh kutu.

Maka, petualangan Seth dan Kendra di loteng pun dimulai.
Banyak sekali mainan di sana. Hanya saja, rasa bosan akhirnya mengalahkan keasyikan bermain di sana. Seth si bandel dan berjiwa petualang, akhirnya malah nekat untuk menjelajahi hutan. Di hutan ini, Seth menemukan sebuah gubuk yang tersaput sulur-sulur ivy. Dan di sana ada seorang perempuan tua yang diikat dengan dua buah simpul. Keanehan perempuan tua itu akhirnya membuat Seth mundur dari hutan. Namun selain Seth, Kendra pun menemukan hal aneh. Dia memperhatikan bahwa para pelayan setiap pagi selalu membawa pinggan besar berisi kupu-kupu untuk santapan para kupu-kupu dan burung-burung kolibri di taman. Lalu karena penasaran Seth dan Kendra mencicipi susu tersebut. Kagetlah mereka ketika melihat apa yang mereka temukan.

Peri... peri sungguhan. Makhluk cantik bersayap yang terbang di atas mereka. Jadi selama ini kupu-kupu dan burung-burung kolibri itu adalah para peri.

Tentunya perbuatan mereka ini diketahui oleh Kakek Sorensen, sang kakek akhirnya mau tak mau memberitahu mereka bahwa tempat tinggalnya itu sebenarnya adalah Suaka Rahasia. Sebuah suaka yang dibangun khusus untuk menjaga para makhluk gaib. Tujuannya adalah agar semua makhluk-makhluk gaib itu tidak punah. Namun ternyata rahasia yang berada di Suaka Rahasia itu tak hanya berhenti sampai di situ. Sesosok makhluk jahat berencana bangkit dan membalas dendam pada semua orang yang telah mengurungnya serta menguasai negeri gaib tersebut. Di sinilah petualangan Kendra dan Seth yang sebenarnya dimulai.

Kira-kira begitulah isi buku ini.

Aku selalu menyebut diriku sebagai penggemar fantasi. Hampir semua buku-buku yang kubaca adalah fantasi. Ada yang sangat memukau, biasa saja, dan mengecewakan. Dan buatku buku ini termasuk biasa saja. Cukup lama waktu yang kubutuhkan untuk membacanya.
Sinopsis dan premis yang disuguhkan sangat menarik. Hanya saja, ternyata tak seperti yang kuharapkan. Plotnya lelet, beberapa kali aku meletakkan buku ini hanya untuk beralih ke buku lainnya. Keseruan baru dimulai ketika Kendra dan Seth menemukan bahwa kupu-kupu dan burung kolibri di taman adalah peri. Cerita mengenai suaka-suaka lain dan ada organisasi yang jahat ingin menghancurkan suaka sebenarnya bagus, tapi ternyata hanya sekilas diceritakan. Penyelesaian permasalahannya juga kurang seru dan terlalu singkat. Sayang sekali, padahal itu yang kutunggu-tunggu. Mungkin aku harus baca buku keduanya, siapa tahu banyak aksi yang lebih menggereget :D

Btw, untuk terjemahannya sendiri enak dan mengalir, tapi beberapa typo agak mengganggu saat membacanya.

Ah, apakah manusia begitu sombong sehingga menurut mereka membuat suaka untuk para makhluk gaib itu adalah hal yang benar untuk dilakukan? Entahlah…

2 komentar :

  1. kalau berhubungan ma hutan, di kepalaku keinget ma cerita spiderwick

    Udah baca blum? seruan mana?

    BalasHapus
  2. pas baca ini memang teringat ke Spiderwick, Mbak Sinta, tapi karena belum baca Spiderwick dan hanya menonton filmnya jadi ga bisa bandingin :D

    BalasHapus